A. Judul
Percobaan : Penentuan massa
molekul zat berdasarkan massa jenis
B. Tanggal
Percobaan : Jumat, 21 Oktober 2011
C. Tujuan
Percobaan : Menentukan massa
molekul zat berdasarkan massa jenis
D. Landasan
Teori :
Banyak senyawa-senyawa kimia dalam wujud cair yang
memiliki sifat mudah menguap, terutama senyawa-senyawa organik, sehingga
penentuan massa molekunya dapat dilakukan berdasarkan pada massa jenis gas yang
terjadi pada proses penguapannya. Secara matematika massa jenis zat dinyatakan
dengan persamaan:
r = 
Dengan r adalah massa jenis (g.mL-1); w adalah massa
gas (gram); dan v adalah volum gas. Dengan demikian, jika mengetahui berapa
jumlah volum gas yang dihasilkan dalam proses penguapan sejumlah massa gas
tersebut, maka massa jenisnya dapat diketahui.
Pada
kondisi-kondisi tertentu, gas yang terjadi dapat dianggap bersifat ideal. Oleh
karena itu, persamaan gas ideal dapat diterapkan terhadap gas tersebut.
PV
= nRT
Denga P adalah tekanan gas (atm); V adalah volum gas
(liter); n adalah jumlah mol gas (mol); R dalah tetapan gas ideal (L.atm.K-1.mol-1).
Dan T adalah temperatur gas (Kelvin).
Sementara itu, jumlah mol gas dinyatakan dengan persamaan
n
= 
dengan Mr adalah massa molekul gas. Sehingga akan didapat
persamaan:
Mr
=
atau Mr
= r 
Jika syarat-syarat untuk gas ideal tidak terpenuhi, maka
persamaan di atas tidak dapat digunakan untuk penentuan massa molekul tersebut.
E. Alat
dan Bahan :
·
Alat :
Labu Erlenmeyer 250 ml
Desikator
Thermometer
Penangas air (water
bath)
Neraca analitik
Gelas kimia 500 ml
Gelas ukur 10 ml
Jarum
Gunting penjepit
Barometer
Statif dan ring
·
Bahan :
Cairan volatil
Aluminium foil
Aquades
Karet gelang
F. Prosedur
Kerja :
1. Mengambil
sebuah labu Erlenmeyer 250 ml yang bersih dan kering, menutupnya dengan
aluminium foil dan mengikatnya dengan karet gelang
2. Menimbang
labu Erlenmeyer tersebut dengan neraca analitik
3. Membuka
tutup aluminium foil dari Erlenmeyer dan memasukkan 5 ml cairan volatile.
Kemudian menutup kembali dengan rapat sehingga kedap udara.
4. Membuat
lubang kecil pada tutup aluminium foil tersebut menggunakan jarum agar gas
dapat keluar.
5. Merendam
labu Erlenmeyer dalam penangas air sampai batas 2 cm dari tutup aluminium foil.
6. Membiarkan
sampai semua cairan volatil menguap. Kemudian pemanasan dihentikan dan mencatat
suhu pada penangas air.
7. Mengeringkan
labu Erlenmeyer dari sisa air yang melekat pada bagian luar kemudian
didinginkan dalam desikator.
8. Mengeluarkan
labu Erlenmeyer dari desikator dan menimbang berat labu Erlenmeyer tersebut
berikut tutupnya dan pengikatnya.
9. Menentukan
volume labu Erlenmeyer dengan jalan mengisinya dengan air dan menimbang massa
air yang terdapat dalam Erlenmeyer tersebut, sehingga volume Erlenmeyer dapat
ditentukan:
Volume= massa air/ρ air
10. Mengukur
tekanan air menggunakan barometer
11. Menghitung
massa jenis cairan tersebut
12. Menentukan
berat molekul senyawa tersebut
G. Hasil
Pengamatan :
·
Berat labu Erlenmeyer kosong + tutup:
112, 954 gram
·
Berat labu Erlenmeyer + uap senyawa:
114, 1397 gram
·
Berat senyawa volatil (gas) : 1, 1743 gram
·
Suhu percobaan : 85oC
·
Tekanan udara luar : 759 mmHg
·
Tetapan gas : 0,082 L atm/moloK
·
Volume gas senyawa volatil : 0,321 L
·
Bobot molekul senyawa volatil : 107,462 gram/mol
Analisis
data:
Bobot
molekul senyawa volatil:
BM =
= r
= 
=
107,462 gram/mol
Berat molekul sampel (kloroform) sebenarnya: 120 gram/mol
Maka, persentase kelasalahannya adalah:
Persentase kesalahan =
x 100%
=
x 100%
=
x 100%
= 10,45%
H. Pembahasan :
Pada percobaan kali ini akan dibahas
mengenai penentuan massa molekul zat berdasarkan massa jenis. Untuk menentukan
massa molekul zat tersebut, digunakan cairan volatil. Cairan volatil adalah cairan
yang mudah menguap sehingga penentuan massa molekulnya dapat dihitung berdasarkan
massa jenis gas yang terbentuk pada proses penguapannya.
Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh
bobot molekul cairan volatil tersebut adalah 107,462 gram/mol. Berdasarkan
cirri-ciri fisiknya, cairan tersebut adalah kloroform, dimana bobot molekul
menurut referensi adalah 120 gram/mol. Bobot molekul berdasarkan percobaan
dengan bobot molekul berdasarkan referensi tidak berbeda jauh. Namun meskipun
tidak berbeda jauh, tetap saja berbeda, sehingga dapat dipastikan ada
faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan antara bobot molekul dari referensi
dengan hasil percobaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya: pada saat
penimbangan kurang akurat, volatil tidak menguap sempurna pada saat pemanasan
di penangas air, dan pada saat pendinginan di dalam desikator labu Erlenmeyer
tidak sepenuhnya kering. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan perbedaan hasil
perhitungan bobot molekul dari hasil percobaan dan dari referensi.
I. Kesimpulan :
·
Berat molekul senyawa volatil
berdasarkan percobaan adalah 107,462 gram/mol
·
Berat mollekul senyawa volatil
berdasarkan referensi adalah 120 gram/mol
·
Perbedaan berat molekul senyawa volatil
antara hasil percobaan dan referensi disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya: pada saat penimbangan, pada saat di uapkan, dan pada saat
didinginkan.
Daftar
Pustaka
Atkins, P.W. 1997. Kimia
Fisika Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Brady, James
E. 1995. Kimia Universitas Asas dan
Struktur Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.
K.S Dogra, S Dogra.2009. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta:
Universitas Indonesia pers.
Petrucci,
Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan
Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 1. Terjemahan Suminar. Jakarta:
Erlangga.
Rohman, Ijang
dan Sri Mulyani. Kimia Fisika 1.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar